Inovasi dari Sekolah: Muchlis dan Gunawan Mursito SMK SMTI Pontianak Jadi Narasumber Bimbingan Teknis Pembangunan ZI

Dua tenaga pendidik dari SMK SMTI Pontianak, Bapak Muchlis dan Bapak Gunawan Mursito, didaulat menjadi narasumber utama dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembangunan Zona Integritas (ZI) di lingkungan Puskesmas dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Pontianak. Acara ini berlangsung sukses pada Selasa, 24 September 2025, bertempat di Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Pontianak.

Kepercayaan yang diberikan Pemerintah Kota Pontianak kepada SMK SMTI Pontianak, khususnya kepada Bapak Muchlis dan Bapak Gunawan Mursito, menunjukkan pengakuan atas keberhasilan sekolah vokasi tersebut dalam mengimplementasikan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). SMK SMTI Pontianak sendiri telah dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan yang aktif dalam reformasi birokrasi internal.

Transfer Pengetahuan ZI dari Sekolah Vokasi
Kepercayaan yang diberikan Pemerintah Kota Pontianak kepada SMK SMTI Pontianak, khususnya kepada Bapak Muchlis dan Bapak Gunawan Mursito, menunjukkan pengakuan atas keberhasilan sekolah vokasi tersebut dalam mengimplementasikan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). SMK SMTI Pontianak sendiri telah dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan yang aktif dalam reformasi birokrasi internal.

Dalam bimtek tersebut, Bapak Muchlis dan Bapak Gunawan Mursito berbagi praktik terbaik (best practices) dan strategi praktis dalam membangun ZI, mulai dari penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, hingga penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Pembangunan Zona Integritas bukan hanya tentang dokumen, tapi tentang perubahan budaya kerja dan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Pengalaman kami di sekolah, yang juga merupakan unit pelayanan publik, relevan untuk diterapkan di Puskesmas maupun SMP,” ujar Bapak Muchlis dalam paparannya.

Sementara itu, Bapak Gunawan Mursito menekankan pentingnya inovasi digital dan sistem terintegrasi dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas. “Teknologi adalah kunci untuk meminimalisir peluang KKN. Kami tunjukkan bagaimana sistem digital yang sederhana dan mudah diakses dapat membantu pengawasan dan mempermudah layanan bagi masyarakat,” tambahnya.

Peserta bimtek menunjukkan antusiasme tinggi, terbukti dari sesi diskusi yang berlangsung hidup. Diharapkan, setelah bimtek ini, Puskesmas dan SMP di Pontianak dapat segera menyusun rencana aksi konkret dan mempercepat langkah mereka dalam mewujudkan Zona Integritas, sehingga kualitas layanan publik di kedua sektor tersebut semakin meningkat.

Scroll to Top