Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) SMTI Pontianak kembali menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan tenaga kerja industri yang kompeten melalui kegiatan Sinkronisasi Kurikulum dan Penguatan Kerja Sama Industri yang berlangsung selama dua hari, pada 27-28 November 2025. Acara strategis ini diselenggarakan di lokasi salah satu mitra industri, yakni PT Nagasakti Component Parts.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan materi pembelajaran di sekolah dengan kebutuhan riil di dunia industri, serta memperkuat jejaring kerja sama melalui penandatanganan kesepakatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala SMK SMTI Pontianak, Muchlis. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri untuk memastikan lulusan siap kerja dan relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Peserta kegiatan juga mendapatkan arahan strategis dari Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri (Kapus BPSDMI Kemenperin), Wulan Aprilianti Permatasari. Beliau menyoroti program Asta Cipta Presiden, yang menempatkan Kementerian Perindustrian, khususnya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten, baik untuk pasar dalam maupun luar negeri.
“Tenaga kerja yang kita siapkan bukan hanya untuk pekerjaan non-teknis, melainkan tenaga kerja yang berkompeten dan memiliki profesi teknis,” ujar Wulan.
Beliau juga memaparkan empat strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut: (1) Meningkatkan kompetensi tenaga kerja; (2) Meminimalkan GAP (kesenjangan) antara kurikulum sekolah dan kebutuhan industri; (3) Melakukan sinkronisasi kurikulum dan structured internship (pemagangan terstruktur); dan (4) Mendorong Teaching Factory (Tefa) sebagai sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi sekolah dan menciptakan simbiosis mutualisme dengan industri. Wulan Aprilianti Permatasari juga menambahkan bahwa Kemenperin akan memfasilitasi perusahaan untuk mendaftarkan program pelatihan pegawainya, seperti melalui fasilitas super tax deduction dan coaching clinic untuk melakukan cost benefit analysis program training.
Sepuluh perusahaan terkemuka hadir dan aktif berpartisipasi dalam sinkronisasi kurikulum ini, menegaskan dukungan industri terhadap pengembangan vokasi. Perwakilan dari berbagai sektor industri hadir, mulai dari Wasroh (Factory Manager) dari PT Efata Mitra Mandiri, hingga Dante Aristo Sandi (Section Head HR) dari Mayora Group. Pihak industri lain yang turut serta meliputi PT Adhi Chandra Jaya (diwakili Yohanes Enggar), Hokie Agung Permana (Staff Divisi Biological Product) dari PT Medion Farma Jaya, PT Jtech (diwakili Ir. Nurhamdani), PT Nagasakti Component Parts (diwakili Aji Nugroho), PT Tri-Saudara Sentosa Industri (diwakili Marlina Subekti Hatmanto), PT Tassha Multindo Karsa (diwakili Parjo), dan PT Mahajaya Plastindo Indonesia (diwakili Ryan Jovianto).
Dalam kesempatan ini, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara SMK SMTI Pontianak dengan PT Pemalang Agro Wangi, yang diwakili oleh Anggun selaku Manager. Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin) dan penyerapan lulusan.
Sinkronisasi kurikulum dan penguatan kerja sama industri ini merupakan langkah nyata SMK SMTI Pontianak dalam mendukung program Kemenperin untuk mewujudkan pendidikan vokasi industri yang relevan, berkualitas, dan mampu mencetak SDM industri unggul di masa depan.













