Menghadapi revolusi industry 4.0 di butuhkan pendidikan dengan pendekatan yang dapat membekali siswa dengan kompetensi yang sesuai dengan eranya. Dengan pendekatan STEAM, individu dapat bersaing secara global untuk menghadapi perubahan atau kemajuan yang lebih kompleks.
Untuk meningkatkan kompetensi guru SMK-SMTI Pontianak mengadakan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, Dr. Yohanes Gatot Sutapa Yuliana, M.Pd.
Kegiatan ini dibuka oleh arahan kepala SMK-SMTI Pontianak Marwandi, M.Pd. beliau mengatakan sebagai sebuah tren yang sedang di galakkan dalam dunia pendidikan, STEAM menjadi suatu pendekatan dalam mengatasi permasalahan di dunia nyata dengan menuntun pola pikir peserta didik menjadi pemecah masalah, penemu, inovator, membangun kemandirian, berpikir logis, melek teknologi, dan mampu menghubungkan pendidikan STEAM dengan dunia kerjanya.
Pembukaan selanjutnya oleh Koordinator Monitoring dan Evaluasi Drs. Achmad Omchan, M.Pd beliau mengatakan guru memiliki peran penting dalam dunia Pendidikan, namun guru juga harus memiliki kompetensi guna menunjang kegiatan pembelajaran agar terlaksana dengan baik. Peningkatan kompetensi dibutuhkan sebagai seorang pendidik. Guru perlu menggunakan cara atau metode belajar yang harus sesuai dengan kondisi peserta didiknya.
Belajar dengan pendekatan STEAM ini sebenarnya mampu melatih siswa untuk dapat berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, serta kreativitas dan inovasi sehingga peserta didik akan mampu untuk menghadapi tantangan global.
STEM adalah singkatan dari Science, Technology, Engineering, Art and Math. STEAM yang di gagas oleh Amerika Serikat ini merupakan pendekatan yang menggabungkan kelima disiplin ilmu tersebut secara terpadu ke dalam metode pembelajaran berbasis masalah.
Masing-masing aspek STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Math) jika di integrasikan akan membantu peserta didik menyelesaikan suatu masalah secara jauh lebih komprehensif. Pengintegrasian seluruh aspek ini ke dalam proses pembelajaran, akan membuat pengetahuan menjadi lebih bermakna.
Dalam pendekatan multidisiplin seperti gabungan dari science, technology, engineering, art dan mathematics (STEAM). Mengangkat masalah-masalah lingkungan sangat tepat di lakukan dengan pendekatan problem based learning (PBL).
Kegiatan pelatihan ini berlangsung dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi dari narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, lalu diakhir kegiatan dilakukan diskusi kelompok dengan langsung mempraktekan pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan memasukkan metode STEAM didalamnya, setiap kelompok diharuskan merancang RPP dengan Metode STEAM Learning, setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Dengan diadakannya pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini diharapkan guru mampu meningkatkan gaya belajarnya agar berguna untuk menunjang peserta didik untuk mampu menghadapi persaingan global yang semakin ketat di masa yang akan datang.
Penulis : Tim Infokom SMTI Pontianak | 2022
Tinggalkan Komentar